Jokowi Menjabat Jadi Presiden Dari Tahun Berapa

Jokowi Menjabat Jadi Presiden Dari Tahun Berapa

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Biografi Jokowi – Ir. H. Joko Widodo atau dikenal dengan bapak Jokowi menjabat sebagai presiden Negara Indonesia ke-7 setelah bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan bapak SBY. Presiden yang menjabat dua kali ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta lho. Lalu bagaimana kehidupan bapak Jokowi pada masa kecilnya hingga bisa menjabat presiden saat ini? Berikut biografi serta jabatan-jabatan yang pernah diemban oleh bapak Jokowi.

Joko Widodo atau dikenal dengan nama Jokowi merupakan presiden negara Indonesia. Beliau adalah anak sulung dari empat bersaudara, beliau lahir dari pasangan Widjiatno Noto Mihardjo dan Sujiatmi pada tanggal 21 Juni 1961. Ayahnya berasal dari Karanganyar yang berprofesi sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Bapak Jokowi sekeluarga memeluk agama Islam. Sejak kecil beliau diajarkan sholat serta mengaji bersama dengan teman-temannya. Kehidupan pada masa kecilnya jauh dari kata berkecukupan, beliau mengalami kesulitan dalam membayar sekolah, dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jokowi pernah merasakan pahitnya hidup, bahkan untuk makan sehari-hari beliau harus membagi satu buah telur menjadi empat bagian untuk satu keluarganya.

Beliau pada masa kecilnya juga pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali. Karena penggusuran tersebut beliau harus berpindah-pindah tempat untuk tinggal dan juga beliau pernah numpang menginap di rumah seorang teman daerah Gondang.

Dengan kesulitan itulah beliau membantu ayahnya dari semasa kecilnya untuk meringankan beban. Jokowi harus bekerja sejak kecil dengan berdagang keliling, menjadi ojek payung, dan juga kuli panggul untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masa kecil Jokowi memang berbeda dari teman-temannya. Akan tetapi beliau tetap bertekad untuk membantu keluarganya.

Pada saat memasuki sekolah dasar, beliau bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso. Untuk sampai ke sekolah beliau harus berjalan kaki di saat teman sebayanya menaiki sepeda. Senyum nya tidak luntur meskipun Veliau hanya bisa menikmati bermain di dekat rumahnya tanpa ada kemewahan sedikitpun.

Saat umurnya menginjak dua belas tahun, Beliau bekerja sebagai penggergaji. Jokowi mewarisi keahlian ayahnya sebagai tukang kayu dan belajar gergaji dari ayahnya. Setelah lulus dari SD, Beliau melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01 Surakarta dan di SMA Negeri 06 Surakarta.

Jokowi dikenal memiliki kemampuan akademis yang mumpuni. Nilainya juga bagus sehingga Beliau bisa diterima di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Beliau tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Selama menempuh pendidikannya, Beliau belajar struktur kayu, pemanfaatan kayu serta teknologinya. Bahkan, Beliau mendapatkan gelarnya pada tahun 1985 dengan membuat judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian akhir di Kodya Surakarta“.

Bapak Jokowi mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan Ibu Iriana yang saat itu adalah teman dari adiknya. Jokowi dan Iriana menikah di Surakarta pada tanggal 24 Desember 1986. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki tiga orang anak. Anak pertama bernama Gibran Rakabuming, anak kedua bernama Kahiyang Ayu dan anak ketiga bernama Kaesang Pangarep.

Anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka merupakan seorang pengusaha yang membuka bisnis katering yang diberi nama Chilli Pari, dan Ia juga merupakan politisi yang menjabat sebagai Walikota Surakarta. Gibran sudah menikah dengan Selvi Ananda pada tahun 2015. Gibran dan Selvi memiliki dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Kedua cucu Jokowi tersebut kerap mendapatkan perhatian publik karena tingkah gemasnya, dan yang paling sering menemani Jokowi adalah Jan Ethes.

Setelah lulus beliau pernah bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Beliau mendapatkan posisi di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.Namun, Beliau merasa tidak betah dan memilih untuk pulang menyusul istrinya yang saat itu sedang hamil tujuh bulan.

Setelah pulang, Jokowi memulai bisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, yaitu Miyono. Pada tahun 1988 beliau membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang merupakan nama dari anaknya. Usaha yang dirintis oleh beliau sempat mengalami naik dan turun, sampai akhirnya beliau juga pernah merasakan ditipu. Beliau bangkrut akan tetapi tidak menyerah pada keadaan begitu saja. Beliau tetap usaha dan bekerja keras untuk bangkit.

Pada tahun 1990 beliau bangkit dengan modal yang diperoleh dari meminjam sebesar Rp. 30 juta. Dari usaha tersebut beliau bertemu Micl Romaknan yang memberi panggilan kepadanya yang populer sampai saat ini, yaitu ‘Jokowi’. Beliau juga mendapatkan banyak kepercayaan karena kejujurannya serta kerja kerasnya sehingga dapat kesempatan untuk berkeliling di negara-negara Eropa. Di negara Eropa, Beliau mendapatkan inspirasi untuk diterapkan di daerah di Solo.

Selain itu dari inilah Jokowi juga terinspirasi untuk terjun ke dunia politik. Beliau menginginkan menjadi pemimpin yang manusiawi serta mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.

Pada tahun 2005 terjadi pemilihan kepala daerah di kota Solo, Jokowi maju sebagai calon wali kota Surakarta. Beliau diusung oleh Partai Demokrasi Perjuangan atau PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Tak disangka kemenangan berpihak pada Jokowi dengan persentase suara sebanyak 36,62%. Setelah kemenangannya, Beliau membangun Kota Solo yang sebelumnya mengalami penataan yang buruk serta menghadapi berbagai penolakan masyarakat. Di tangan Jokowi inilah Kota Solo mengalami perubahan serta menjadi tempat kajian-kajian di Universitas dalam ataupun Universitas luar negeri.

Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya pula, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan atau jalan juga diresmikan, serta prestasi kota Solo yang sering menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Jokowi juga dikenal dalam merelokasi pedagang kaki lima. Atas kesuksesan inilah dalam memimpin, pada pemilihan kepala daerah berikutnya Jokowi terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta kedua kalinya dengan persentase suara lebih dari 90%.

Pada Tahun 2012, beliau dicalonkan oleh PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menggandeng Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Hasil dari pemilihan gubernur tersebut Jokowi terpilih sebagai gubernur dan semenjak itulah popularitasnya naik dan Jokowi menjadi lebih terkenal. Jokowi terkenal sebagai pemimpin yang baik dan juga memiliki pendekatan yang membumi dan pragmatis. Program-program nya banyak, dan program Jokowi yang terkenal salah satunya seperti ‘blusukan‘ yaitu salah satu sistem untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.

Palmerah, Warta Kota -- Viralnya video dibalik potret Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ketika meninjau bencana dibalas dengan sejumlah potret sang presiden lainnya.

Namun berbeda dengan tema sekarang, potret Joko Widodo ketika menjabat sebagai Wali Kota Solo itu lebih mirip seperti rakyat kebanyakan.

Potret tersebut seperti yang diposting akun @rajapurwa; pada Rabu (26/12/2018).

Dalam postingan yang turut serta dibagikan ulang oleh Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean itu menggambarkan pencitraan yang dilakukan oleh Jokowi-sapaan Joko Widodo.

Pasalnya, walau Jokowi telah menjabat sebagai Wali Kota Solo, pria beranak tiga itu tetap melakukan sesi pemotretan yang tidak biasa.

Dalam potret milik Solopos.com dan Tempo.co tersebut, Jokowi terlihat mencitrakan diri layaknya rakyat kelas bawah.

Dalam parade foto, Jokowi terlihat mengenakan pakaian lengkap dengan topeng ketika menghadiri Tari Topeng Surakarta.

Dalam potret lainnya, Jokowi bahkan menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL), penambal ban hingga pengayuh becak.

"Sekali lagi! Gw bersumpah. 'Demi Allah' tahun 2012 gw adalah pengagum berat JKW - AHOK. Seiring dgn waktu dan ditemukan foto2 sprt ini, pandangan gw berubah! Unlogic dan diluar kewajaran!" tulis akun @RajaPurwa menautkan halaman berita foto Solopos.com dan Tempo.co, yakni https://t.co/scCRfPkAUB dan https://t.co/YHfEDLvC8t.

Dikutip dari Tempo.co, sejumlah potret Jokowi yang diunggah pada tanggal 8 Januari 2013 itu menjadi penanda sebagai Wali Kota Terbaik Dunia 2012 peringkat ketiga oleh situs worldmayor.com.

Tidak hanya dianggap berhasil menata Kota Solo, terpilihnya Jokowi yang menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta ketika itu juga karena dinilai sangat sederhana dan merakyat.

Hal itu ditandai dengan potret Jokowi yang tengah duduk di sebuah kursi dengan kostum pengayuh becak lengkap dengan becak di sampingnya.

Sebelumnya, Natalius Pigai, putra asli Papua sekaligus mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku kecewa dengan sikap Jokowi.

Biografi Jokowi – Ir. H. Joko Widodo atau dikenal dengan bapak Jokowi menjabat sebagai presiden Negara Indonesia ke-7 setelah bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan bapak SBY. Presiden yang menjabat dua kali ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta lho. Lalu bagaimana kehidupan bapak Jokowi pada masa kecilnya hingga bisa menjabat presiden saat ini? Berikut biografi serta jabatan-jabatan yang pernah diemban oleh bapak Jokowi.

Joko Widodo atau dikenal dengan nama Jokowi merupakan presiden negara Indonesia. Beliau adalah anak sulung dari empat bersaudara, beliau lahir dari pasangan Widjiatno Noto Mihardjo dan Sujiatmi pada tanggal 21 Juni 1961. Ayahnya berasal dari Karanganyar yang berprofesi sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Bapak Jokowi sekeluarga memeluk agama Islam. Sejak kecil beliau diajarkan sholat serta mengaji bersama dengan teman-temannya. Kehidupan pada masa kecilnya jauh dari kata berkecukupan, beliau mengalami kesulitan dalam membayar sekolah, dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jokowi pernah merasakan pahitnya hidup, bahkan untuk makan sehari-hari beliau harus membagi satu buah telur menjadi empat bagian untuk satu keluarganya.

Beliau pada masa kecilnya juga pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali. Karena penggusuran tersebut beliau harus berpindah-pindah tempat untuk tinggal dan juga beliau pernah numpang menginap di rumah seorang teman daerah Gondang.

Dengan kesulitan itulah beliau membantu ayahnya dari semasa kecilnya untuk meringankan beban. Jokowi harus bekerja sejak kecil dengan berdagang keliling, menjadi ojek payung, dan juga kuli panggul untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masa kecil Jokowi memang berbeda dari teman-temannya. Akan tetapi beliau tetap bertekad untuk membantu keluarganya.

Pada saat memasuki sekolah dasar, beliau bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso. Untuk sampai ke sekolah beliau harus berjalan kaki di saat teman sebayanya menaiki sepeda. Senyum nya tidak luntur meskipun Veliau hanya bisa menikmati bermain di dekat rumahnya tanpa ada kemewahan sedikitpun.

Saat umurnya menginjak dua belas tahun, Beliau bekerja sebagai penggergaji. Jokowi mewarisi keahlian ayahnya sebagai tukang kayu dan belajar gergaji dari ayahnya. Setelah lulus dari SD, Beliau melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01 Surakarta dan di SMA Negeri 06 Surakarta.

Jokowi dikenal memiliki kemampuan akademis yang mumpuni. Nilainya juga bagus sehingga Beliau bisa diterima di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Beliau tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Selama menempuh pendidikannya, Beliau belajar struktur kayu, pemanfaatan kayu serta teknologinya. Bahkan, Beliau mendapatkan gelarnya pada tahun 1985 dengan membuat judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian akhir di Kodya Surakarta“.

Bapak Jokowi mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan Ibu Iriana yang saat itu adalah teman dari adiknya. Jokowi dan Iriana menikah di Surakarta pada tanggal 24 Desember 1986. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki tiga orang anak. Anak pertama bernama Gibran Rakabuming, anak kedua bernama Kahiyang Ayu dan anak ketiga bernama Kaesang Pangarep.

Anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka merupakan seorang pengusaha yang membuka bisnis katering yang diberi nama Chilli Pari, dan Ia juga merupakan politisi yang menjabat sebagai Walikota Surakarta. Gibran sudah menikah dengan Selvi Ananda pada tahun 2015. Gibran dan Selvi memiliki dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Kedua cucu Jokowi tersebut kerap mendapatkan perhatian publik karena tingkah gemasnya, dan yang paling sering menemani Jokowi adalah Jan Ethes.

Setelah lulus beliau pernah bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Beliau mendapatkan posisi di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.Namun, Beliau merasa tidak betah dan memilih untuk pulang menyusul istrinya yang saat itu sedang hamil tujuh bulan.

Setelah pulang, Jokowi memulai bisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, yaitu Miyono. Pada tahun 1988 beliau membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang merupakan nama dari anaknya. Usaha yang dirintis oleh beliau sempat mengalami naik dan turun, sampai akhirnya beliau juga pernah merasakan ditipu. Beliau bangkrut akan tetapi tidak menyerah pada keadaan begitu saja. Beliau tetap usaha dan bekerja keras untuk bangkit.

Pada tahun 1990 beliau bangkit dengan modal yang diperoleh dari meminjam sebesar Rp. 30 juta. Dari usaha tersebut beliau bertemu Micl Romaknan yang memberi panggilan kepadanya yang populer sampai saat ini, yaitu ‘Jokowi’. Beliau juga mendapatkan banyak kepercayaan karena kejujurannya serta kerja kerasnya sehingga dapat kesempatan untuk berkeliling di negara-negara Eropa. Di negara Eropa, Beliau mendapatkan inspirasi untuk diterapkan di daerah di Solo.

Selain itu dari inilah Jokowi juga terinspirasi untuk terjun ke dunia politik. Beliau menginginkan menjadi pemimpin yang manusiawi serta mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.

Pada tahun 2005 terjadi pemilihan kepala daerah di kota Solo, Jokowi maju sebagai calon wali kota Surakarta. Beliau diusung oleh Partai Demokrasi Perjuangan atau PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Tak disangka kemenangan berpihak pada Jokowi dengan persentase suara sebanyak 36,62%. Setelah kemenangannya, Beliau membangun Kota Solo yang sebelumnya mengalami penataan yang buruk serta menghadapi berbagai penolakan masyarakat. Di tangan Jokowi inilah Kota Solo mengalami perubahan serta menjadi tempat kajian-kajian di Universitas dalam ataupun Universitas luar negeri.

Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya pula, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan atau jalan juga diresmikan, serta prestasi kota Solo yang sering menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Jokowi juga dikenal dalam merelokasi pedagang kaki lima. Atas kesuksesan inilah dalam memimpin, pada pemilihan kepala daerah berikutnya Jokowi terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta kedua kalinya dengan persentase suara lebih dari 90%.

Pada Tahun 2012, beliau dicalonkan oleh PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menggandeng Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Hasil dari pemilihan gubernur tersebut Jokowi terpilih sebagai gubernur dan semenjak itulah popularitasnya naik dan Jokowi menjadi lebih terkenal. Jokowi terkenal sebagai pemimpin yang baik dan juga memiliki pendekatan yang membumi dan pragmatis. Program-program nya banyak, dan program Jokowi yang terkenal salah satunya seperti ‘blusukan‘ yaitu salah satu sistem untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.

Masa Kepresidenan Jokowi

Berkat program-program seperti itulah beliau merajai survei-survei calon presiden dan menjadikannya sebagai salah satu kandidat calon presiden. Meskipun berita Jokowi akan maju pada pemilihan presiden masih simpang siur, pada akhirnya Jokowi resmi maju sebagai bakal calon presiden Republik Indonesia tahun 2014. Jokowi mengumumkan pada tanggal 19 Mei 2014 bahwa Jusuf Kalla akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil presiden Indonesia.

Setelah hasil perhitungan cepat pemilihan umum presiden dari berbagai lembaga survei, Jokowi dinyatakan mendapatkan kursi kemenangan pada tanggal 9 Juli. Komisi Pemilihan Umum atau KPU menyatakan bahwa Jokowi menang dengan 53,15% suara atau 70.996.859 pemilih. Beliau resmi mulai menjabat sebagai presiden negara Indonesia ke-7 sejak pada tanggal 20 Oktober 2014.

Resmi menjadi presiden, Beliau memulai kepemimpinannya dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). Hal ini dilakukan oleh partai oposisi sebagai langkah untuk meredam sementara kenaikan harga BBM yang melonjak.

Pada program inilah Jokowi banyak mendapatkan kritikan karena meluncurkan program yang tidak memiliki payung hukum serta melanggar tata tertib anggaran. Isu tersebut dibantah oleh wakilnya, Jusuf Kalla berpendapat bahwa program kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program yang sudah ada, sehingga jelas anggaran juga mengikuti program tersebut.

Pada tanggal 8 November beliau mengikuti beberapa konferensi tingkat tinggi seperti APEC, Asean Summit, dan G20. Dari APEC beliau berhasil membawa komitmen investasi senilai Rp. 300 Triliun. Setelah pulang dari luar negeri beliau menunjuk Faisal Basri sebagai ketua Tim Pemberantasan Mafia Migas. Beliau juga melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta dan juga sebagai kenaikan BBM dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 8.500. Tentunya Kebijakan ini diikuti demonstrasi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari kenaikan tersebut beliau menginginkan dana subsidi itu sebagai pembangunan infrastruktur dan kesehatan di Indonesia.

Pada bidang kelautan, Jokowi menginstruksikan perlakuan keras pada pencuri ikan ilegal. Pada bidang pertanian Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi dari petani. Jokowi juga mendorong terjadinya reformasi agraria agar mendapatkan sertifikat tanah dengan mudah sehingga petani dapat menggarap lahan pertanian dengan status legal. Jokowi juga mendorong hak penguasa adat dan pengelolaan hutan guna kepentingan rakyat Indonesia.

Pada tanggal 22 April 2015 Jokowi mendapatkan pujian saat menyampaikan pidato di hadapan peserta peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika. Jokowi menyampaikan perlunya reformasi PBB dan badan internasional lainnya. Pada bidang infrastruktur banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia, seperti Jalan Tol Trans-Sumatera yang menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera sepanjang 2.818 km, Tol Solo-Kertosono dengan panjang 177 km, Pelabuhan Makassar, resmikan operasional terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari Greater Surabaya Metropolitan Port dan masih banyak lagi.

Selain itu tercatat juga sudah terjadi swasembada beras, jagung, bawang merah dan cabai dengan membandingkan angka produksi yang lebih besar dari kebutuhan. Tetapi masih ditandai dengan beberapa kali impor dengan alasan memenuhi cadangan dan kepentingan kebutuhan beras dan jagung yang tidak dapat disediakan oleh petani. Pembukaan forum kerjasama ekonomi negara Asia Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Donald Trump khusus memuji negara Indonesia sebagai contoh negara yang berhasil mengangkat diri dari keterpurukan melalui institusi domestik dan demokratis.

Meskipun Jokowi sering mendapatkan kritikan tajam, fitnah hingga penolakan dan sebagainya. Tetapi saat masa jabatannya selesai, Jokowi kembali maju di pemilihan presiden. Pada masa kedua tahun 2019 Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin sebagai wakilnya. Keduanya sah menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2019 sampai 2024 dengan persentase perolehan suara sebanyak 55,50%. Pelantikan kedua Jokowi sebagai presiden ke-7 Indonesia digelar di Gedung DPR/MPR, Jakarta.

Pada masa jabatannya kedua ini, Jokowi akan meningkatkan pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing dengan negara-negara lainnya. Berikut program-program yang difokuskan Jokowi lima tahun kedepan pada masa pemerintahannya yang kedua, sebagai berikut:

1. Mempercepat serta melanjutkan infrastruktur sebelumnya

Jokowi membangun infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, kawasan ekonomi, khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan dan perikanan. Dengan inilah berharap akan memajukan serta menghubungkan kawasan industri, memperkenalkan serta mempermudah akses kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat.

2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

Jokowi ingin membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, memiliki keterampilan, mengetahui ilmu pengetahuan dan juga teknologi agar mengundang kerjasama-kerjasama. Dengan program ini Jokowi akan menjamin kesehatan ibu hamil, dan juga anak usia sekolah. Selain itu Jokowi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta untuk meningkatkan kualitas tiap manusia.

3. Mengundang investasi yang luas

Suatu negara akan maju salah satunya apabila memiliki banyak investasi dari berbagai negara. Dalam mengundang investasi ini perlu adanya daya tarik dari negara. Negara juga memiliki hambatan-hambatan dalam jalannya investasi, maka negara akan memangkas atau mengurangi hambatan-hambatan dari investasi.

4. Reformasi birokrasi

Kecepatan dalam melayani serta memberi izin. Menghapus pola pikir linier, monoton dan terjebak di zona nyaman. Adaptif produktif, inovatif dan kompetitif. Investasi dalam menciptakan lapangan kerja harus diprioritaskan. Kepala negara berpandangan terkait penyederhanaan demokrasi bahwa eselonisasi harus sederhana dan diganti dengan jabatan fungsional yang juga menghargai keahlian dan kompetensi.

5. APBN yang fokus serta tepat sasaran

APBN dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Jika Grameds ingin mengetahui bagaimana kepemimpinan dari Jokowi dan ingin meniru kepemimpinannya yang sukses, sebaiknya Grameds membaca buku dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami berusaha memberikan yang terbaik!

Masa Kepresidenan Jokowi

Berkat program-program seperti itulah beliau merajai survei-survei calon presiden dan menjadikannya sebagai salah satu kandidat calon presiden. Meskipun berita Jokowi akan maju pada pemilihan presiden masih simpang siur, pada akhirnya Jokowi resmi maju sebagai bakal calon presiden Republik Indonesia tahun 2014. Jokowi mengumumkan pada tanggal 19 Mei 2014 bahwa Jusuf Kalla akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil presiden Indonesia.

Setelah hasil perhitungan cepat pemilihan umum presiden dari berbagai lembaga survei, Jokowi dinyatakan mendapatkan kursi kemenangan pada tanggal 9 Juli. Komisi Pemilihan Umum atau KPU menyatakan bahwa Jokowi menang dengan 53,15% suara atau 70.996.859 pemilih. Beliau resmi mulai menjabat sebagai presiden negara Indonesia ke-7 sejak pada tanggal 20 Oktober 2014.

Resmi menjadi presiden, Beliau memulai kepemimpinannya dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). Hal ini dilakukan oleh partai oposisi sebagai langkah untuk meredam sementara kenaikan harga BBM yang melonjak.

Pada program inilah Jokowi banyak mendapatkan kritikan karena meluncurkan program yang tidak memiliki payung hukum serta melanggar tata tertib anggaran. Isu tersebut dibantah oleh wakilnya, Jusuf Kalla berpendapat bahwa program kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program yang sudah ada, sehingga jelas anggaran juga mengikuti program tersebut.

Pada tanggal 8 November beliau mengikuti beberapa konferensi tingkat tinggi seperti APEC, Asean Summit, dan G20. Dari APEC beliau berhasil membawa komitmen investasi senilai Rp. 300 Triliun. Setelah pulang dari luar negeri beliau menunjuk Faisal Basri sebagai ketua Tim Pemberantasan Mafia Migas. Beliau juga melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta dan juga sebagai kenaikan BBM dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 8.500. Tentunya Kebijakan ini diikuti demonstrasi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari kenaikan tersebut beliau menginginkan dana subsidi itu sebagai pembangunan infrastruktur dan kesehatan di Indonesia.

Pada bidang kelautan, Jokowi menginstruksikan perlakuan keras pada pencuri ikan ilegal. Pada bidang pertanian Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi dari petani. Jokowi juga mendorong terjadinya reformasi agraria agar mendapatkan sertifikat tanah dengan mudah sehingga petani dapat menggarap lahan pertanian dengan status legal. Jokowi juga mendorong hak penguasa adat dan pengelolaan hutan guna kepentingan rakyat Indonesia.

Pada tanggal 22 April 2015 Jokowi mendapatkan pujian saat menyampaikan pidato di hadapan peserta peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika. Jokowi menyampaikan perlunya reformasi PBB dan badan internasional lainnya. Pada bidang infrastruktur banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia, seperti Jalan Tol Trans-Sumatera yang menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera sepanjang 2.818 km, Tol Solo-Kertosono dengan panjang 177 km, Pelabuhan Makassar, resmikan operasional terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari Greater Surabaya Metropolitan Port dan masih banyak lagi.

Selain itu tercatat juga sudah terjadi swasembada beras, jagung, bawang merah dan cabai dengan membandingkan angka produksi yang lebih besar dari kebutuhan. Tetapi masih ditandai dengan beberapa kali impor dengan alasan memenuhi cadangan dan kepentingan kebutuhan beras dan jagung yang tidak dapat disediakan oleh petani. Pembukaan forum kerjasama ekonomi negara Asia Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Donald Trump khusus memuji negara Indonesia sebagai contoh negara yang berhasil mengangkat diri dari keterpurukan melalui institusi domestik dan demokratis.

Meskipun Jokowi sering mendapatkan kritikan tajam, fitnah hingga penolakan dan sebagainya. Tetapi saat masa jabatannya selesai, Jokowi kembali maju di pemilihan presiden. Pada masa kedua tahun 2019 Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin sebagai wakilnya. Keduanya sah menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2019 sampai 2024 dengan persentase perolehan suara sebanyak 55,50%. Pelantikan kedua Jokowi sebagai presiden ke-7 Indonesia digelar di Gedung DPR/MPR, Jakarta.

Pada masa jabatannya kedua ini, Jokowi akan meningkatkan pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing dengan negara-negara lainnya. Berikut program-program yang difokuskan Jokowi lima tahun kedepan pada masa pemerintahannya yang kedua, sebagai berikut:

1. Mempercepat serta melanjutkan infrastruktur sebelumnya

Jokowi membangun infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, kawasan ekonomi, khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan dan perikanan. Dengan inilah berharap akan memajukan serta menghubungkan kawasan industri, memperkenalkan serta mempermudah akses kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat.

2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

Jokowi ingin membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, memiliki keterampilan, mengetahui ilmu pengetahuan dan juga teknologi agar mengundang kerjasama-kerjasama. Dengan program ini Jokowi akan menjamin kesehatan ibu hamil, dan juga anak usia sekolah. Selain itu Jokowi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta untuk meningkatkan kualitas tiap manusia.

3. Mengundang investasi yang luas

Suatu negara akan maju salah satunya apabila memiliki banyak investasi dari berbagai negara. Dalam mengundang investasi ini perlu adanya daya tarik dari negara. Negara juga memiliki hambatan-hambatan dalam jalannya investasi, maka negara akan memangkas atau mengurangi hambatan-hambatan dari investasi.

4. Reformasi birokrasi

Kecepatan dalam melayani serta memberi izin. Menghapus pola pikir linier, monoton dan terjebak di zona nyaman. Adaptif produktif, inovatif dan kompetitif. Investasi dalam menciptakan lapangan kerja harus diprioritaskan. Kepala negara berpandangan terkait penyederhanaan demokrasi bahwa eselonisasi harus sederhana dan diganti dengan jabatan fungsional yang juga menghargai keahlian dan kompetensi.

5. APBN yang fokus serta tepat sasaran

APBN dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Jika Grameds ingin mengetahui bagaimana kepemimpinan dari Jokowi dan ingin meniru kepemimpinannya yang sukses, sebaiknya Grameds membaca buku dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami berusaha memberikan yang terbaik!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Biografi Jokowi – Ir. H. Joko Widodo atau dikenal dengan bapak Jokowi menjabat sebagai presiden Negara Indonesia ke-7 setelah bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan bapak SBY. Presiden yang menjabat dua kali ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta lho. Lalu bagaimana kehidupan bapak Jokowi pada masa kecilnya hingga bisa menjabat presiden saat ini? Berikut biografi serta jabatan-jabatan yang pernah diemban oleh bapak Jokowi.

Joko Widodo atau dikenal dengan nama Jokowi merupakan presiden negara Indonesia. Beliau adalah anak sulung dari empat bersaudara, beliau lahir dari pasangan Widjiatno Noto Mihardjo dan Sujiatmi pada tanggal 21 Juni 1961. Ayahnya berasal dari Karanganyar yang berprofesi sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Bapak Jokowi sekeluarga memeluk agama Islam. Sejak kecil beliau diajarkan sholat serta mengaji bersama dengan teman-temannya. Kehidupan pada masa kecilnya jauh dari kata berkecukupan, beliau mengalami kesulitan dalam membayar sekolah, dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jokowi pernah merasakan pahitnya hidup, bahkan untuk makan sehari-hari beliau harus membagi satu buah telur menjadi empat bagian untuk satu keluarganya.

Beliau pada masa kecilnya juga pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali. Karena penggusuran tersebut beliau harus berpindah-pindah tempat untuk tinggal dan juga beliau pernah numpang menginap di rumah seorang teman daerah Gondang.

Dengan kesulitan itulah beliau membantu ayahnya dari semasa kecilnya untuk meringankan beban. Jokowi harus bekerja sejak kecil dengan berdagang keliling, menjadi ojek payung, dan juga kuli panggul untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masa kecil Jokowi memang berbeda dari teman-temannya. Akan tetapi beliau tetap bertekad untuk membantu keluarganya.

Pada saat memasuki sekolah dasar, beliau bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso. Untuk sampai ke sekolah beliau harus berjalan kaki di saat teman sebayanya menaiki sepeda. Senyum nya tidak luntur meskipun Veliau hanya bisa menikmati bermain di dekat rumahnya tanpa ada kemewahan sedikitpun.

Saat umurnya menginjak dua belas tahun, Beliau bekerja sebagai penggergaji. Jokowi mewarisi keahlian ayahnya sebagai tukang kayu dan belajar gergaji dari ayahnya. Setelah lulus dari SD, Beliau melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01 Surakarta dan di SMA Negeri 06 Surakarta.

Jokowi dikenal memiliki kemampuan akademis yang mumpuni. Nilainya juga bagus sehingga Beliau bisa diterima di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Beliau tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Selama menempuh pendidikannya, Beliau belajar struktur kayu, pemanfaatan kayu serta teknologinya. Bahkan, Beliau mendapatkan gelarnya pada tahun 1985 dengan membuat judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian akhir di Kodya Surakarta“.

Bapak Jokowi mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan Ibu Iriana yang saat itu adalah teman dari adiknya. Jokowi dan Iriana menikah di Surakarta pada tanggal 24 Desember 1986. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki tiga orang anak. Anak pertama bernama Gibran Rakabuming, anak kedua bernama Kahiyang Ayu dan anak ketiga bernama Kaesang Pangarep.

Anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka merupakan seorang pengusaha yang membuka bisnis katering yang diberi nama Chilli Pari, dan Ia juga merupakan politisi yang menjabat sebagai Walikota Surakarta. Gibran sudah menikah dengan Selvi Ananda pada tahun 2015. Gibran dan Selvi memiliki dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Kedua cucu Jokowi tersebut kerap mendapatkan perhatian publik karena tingkah gemasnya, dan yang paling sering menemani Jokowi adalah Jan Ethes.

Setelah lulus beliau pernah bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Beliau mendapatkan posisi di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.Namun, Beliau merasa tidak betah dan memilih untuk pulang menyusul istrinya yang saat itu sedang hamil tujuh bulan.

Setelah pulang, Jokowi memulai bisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, yaitu Miyono. Pada tahun 1988 beliau membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang merupakan nama dari anaknya. Usaha yang dirintis oleh beliau sempat mengalami naik dan turun, sampai akhirnya beliau juga pernah merasakan ditipu. Beliau bangkrut akan tetapi tidak menyerah pada keadaan begitu saja. Beliau tetap usaha dan bekerja keras untuk bangkit.

Pada tahun 1990 beliau bangkit dengan modal yang diperoleh dari meminjam sebesar Rp. 30 juta. Dari usaha tersebut beliau bertemu Micl Romaknan yang memberi panggilan kepadanya yang populer sampai saat ini, yaitu ‘Jokowi’. Beliau juga mendapatkan banyak kepercayaan karena kejujurannya serta kerja kerasnya sehingga dapat kesempatan untuk berkeliling di negara-negara Eropa. Di negara Eropa, Beliau mendapatkan inspirasi untuk diterapkan di daerah di Solo.

Selain itu dari inilah Jokowi juga terinspirasi untuk terjun ke dunia politik. Beliau menginginkan menjadi pemimpin yang manusiawi serta mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.

Pada tahun 2005 terjadi pemilihan kepala daerah di kota Solo, Jokowi maju sebagai calon wali kota Surakarta. Beliau diusung oleh Partai Demokrasi Perjuangan atau PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Tak disangka kemenangan berpihak pada Jokowi dengan persentase suara sebanyak 36,62%. Setelah kemenangannya, Beliau membangun Kota Solo yang sebelumnya mengalami penataan yang buruk serta menghadapi berbagai penolakan masyarakat. Di tangan Jokowi inilah Kota Solo mengalami perubahan serta menjadi tempat kajian-kajian di Universitas dalam ataupun Universitas luar negeri.

Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya pula, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan atau jalan juga diresmikan, serta prestasi kota Solo yang sering menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Jokowi juga dikenal dalam merelokasi pedagang kaki lima. Atas kesuksesan inilah dalam memimpin, pada pemilihan kepala daerah berikutnya Jokowi terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta kedua kalinya dengan persentase suara lebih dari 90%.

Pada Tahun 2012, beliau dicalonkan oleh PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menggandeng Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Hasil dari pemilihan gubernur tersebut Jokowi terpilih sebagai gubernur dan semenjak itulah popularitasnya naik dan Jokowi menjadi lebih terkenal. Jokowi terkenal sebagai pemimpin yang baik dan juga memiliki pendekatan yang membumi dan pragmatis. Program-program nya banyak, dan program Jokowi yang terkenal salah satunya seperti ‘blusukan‘ yaitu salah satu sistem untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.

Masa Kepresidenan Jokowi

Berkat program-program seperti itulah beliau merajai survei-survei calon presiden dan menjadikannya sebagai salah satu kandidat calon presiden. Meskipun berita Jokowi akan maju pada pemilihan presiden masih simpang siur, pada akhirnya Jokowi resmi maju sebagai bakal calon presiden Republik Indonesia tahun 2014. Jokowi mengumumkan pada tanggal 19 Mei 2014 bahwa Jusuf Kalla akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil presiden Indonesia.

Setelah hasil perhitungan cepat pemilihan umum presiden dari berbagai lembaga survei, Jokowi dinyatakan mendapatkan kursi kemenangan pada tanggal 9 Juli. Komisi Pemilihan Umum atau KPU menyatakan bahwa Jokowi menang dengan 53,15% suara atau 70.996.859 pemilih. Beliau resmi mulai menjabat sebagai presiden negara Indonesia ke-7 sejak pada tanggal 20 Oktober 2014.

Resmi menjadi presiden, Beliau memulai kepemimpinannya dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). Hal ini dilakukan oleh partai oposisi sebagai langkah untuk meredam sementara kenaikan harga BBM yang melonjak.

Pada program inilah Jokowi banyak mendapatkan kritikan karena meluncurkan program yang tidak memiliki payung hukum serta melanggar tata tertib anggaran. Isu tersebut dibantah oleh wakilnya, Jusuf Kalla berpendapat bahwa program kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program yang sudah ada, sehingga jelas anggaran juga mengikuti program tersebut.

Pada tanggal 8 November beliau mengikuti beberapa konferensi tingkat tinggi seperti APEC, Asean Summit, dan G20. Dari APEC beliau berhasil membawa komitmen investasi senilai Rp. 300 Triliun. Setelah pulang dari luar negeri beliau menunjuk Faisal Basri sebagai ketua Tim Pemberantasan Mafia Migas. Beliau juga melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta dan juga sebagai kenaikan BBM dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 8.500. Tentunya Kebijakan ini diikuti demonstrasi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari kenaikan tersebut beliau menginginkan dana subsidi itu sebagai pembangunan infrastruktur dan kesehatan di Indonesia.

Pada bidang kelautan, Jokowi menginstruksikan perlakuan keras pada pencuri ikan ilegal. Pada bidang pertanian Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi dari petani. Jokowi juga mendorong terjadinya reformasi agraria agar mendapatkan sertifikat tanah dengan mudah sehingga petani dapat menggarap lahan pertanian dengan status legal. Jokowi juga mendorong hak penguasa adat dan pengelolaan hutan guna kepentingan rakyat Indonesia.

Pada tanggal 22 April 2015 Jokowi mendapatkan pujian saat menyampaikan pidato di hadapan peserta peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika. Jokowi menyampaikan perlunya reformasi PBB dan badan internasional lainnya. Pada bidang infrastruktur banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia, seperti Jalan Tol Trans-Sumatera yang menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera sepanjang 2.818 km, Tol Solo-Kertosono dengan panjang 177 km, Pelabuhan Makassar, resmikan operasional terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari Greater Surabaya Metropolitan Port dan masih banyak lagi.

Selain itu tercatat juga sudah terjadi swasembada beras, jagung, bawang merah dan cabai dengan membandingkan angka produksi yang lebih besar dari kebutuhan. Tetapi masih ditandai dengan beberapa kali impor dengan alasan memenuhi cadangan dan kepentingan kebutuhan beras dan jagung yang tidak dapat disediakan oleh petani. Pembukaan forum kerjasama ekonomi negara Asia Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Donald Trump khusus memuji negara Indonesia sebagai contoh negara yang berhasil mengangkat diri dari keterpurukan melalui institusi domestik dan demokratis.

Meskipun Jokowi sering mendapatkan kritikan tajam, fitnah hingga penolakan dan sebagainya. Tetapi saat masa jabatannya selesai, Jokowi kembali maju di pemilihan presiden. Pada masa kedua tahun 2019 Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin sebagai wakilnya. Keduanya sah menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2019 sampai 2024 dengan persentase perolehan suara sebanyak 55,50%. Pelantikan kedua Jokowi sebagai presiden ke-7 Indonesia digelar di Gedung DPR/MPR, Jakarta.

Pada masa jabatannya kedua ini, Jokowi akan meningkatkan pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing dengan negara-negara lainnya. Berikut program-program yang difokuskan Jokowi lima tahun kedepan pada masa pemerintahannya yang kedua, sebagai berikut:

1. Mempercepat serta melanjutkan infrastruktur sebelumnya

Jokowi membangun infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, kawasan ekonomi, khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan dan perikanan. Dengan inilah berharap akan memajukan serta menghubungkan kawasan industri, memperkenalkan serta mempermudah akses kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat.

2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

Jokowi ingin membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, memiliki keterampilan, mengetahui ilmu pengetahuan dan juga teknologi agar mengundang kerjasama-kerjasama. Dengan program ini Jokowi akan menjamin kesehatan ibu hamil, dan juga anak usia sekolah. Selain itu Jokowi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta untuk meningkatkan kualitas tiap manusia.

3. Mengundang investasi yang luas

Suatu negara akan maju salah satunya apabila memiliki banyak investasi dari berbagai negara. Dalam mengundang investasi ini perlu adanya daya tarik dari negara. Negara juga memiliki hambatan-hambatan dalam jalannya investasi, maka negara akan memangkas atau mengurangi hambatan-hambatan dari investasi.

4. Reformasi birokrasi

Kecepatan dalam melayani serta memberi izin. Menghapus pola pikir linier, monoton dan terjebak di zona nyaman. Adaptif produktif, inovatif dan kompetitif. Investasi dalam menciptakan lapangan kerja harus diprioritaskan. Kepala negara berpandangan terkait penyederhanaan demokrasi bahwa eselonisasi harus sederhana dan diganti dengan jabatan fungsional yang juga menghargai keahlian dan kompetensi.

5. APBN yang fokus serta tepat sasaran

APBN dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Jika Grameds ingin mengetahui bagaimana kepemimpinan dari Jokowi dan ingin meniru kepemimpinannya yang sukses, sebaiknya Grameds membaca buku dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami berusaha memberikan yang terbaik!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Biografi Jokowi – Ir. H. Joko Widodo atau dikenal dengan bapak Jokowi menjabat sebagai presiden Negara Indonesia ke-7 setelah bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan bapak SBY. Presiden yang menjabat dua kali ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta lho. Lalu bagaimana kehidupan bapak Jokowi pada masa kecilnya hingga bisa menjabat presiden saat ini? Berikut biografi serta jabatan-jabatan yang pernah diemban oleh bapak Jokowi.

Joko Widodo atau dikenal dengan nama Jokowi merupakan presiden negara Indonesia. Beliau adalah anak sulung dari empat bersaudara, beliau lahir dari pasangan Widjiatno Noto Mihardjo dan Sujiatmi pada tanggal 21 Juni 1961. Ayahnya berasal dari Karanganyar yang berprofesi sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Bapak Jokowi sekeluarga memeluk agama Islam. Sejak kecil beliau diajarkan sholat serta mengaji bersama dengan teman-temannya. Kehidupan pada masa kecilnya jauh dari kata berkecukupan, beliau mengalami kesulitan dalam membayar sekolah, dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jokowi pernah merasakan pahitnya hidup, bahkan untuk makan sehari-hari beliau harus membagi satu buah telur menjadi empat bagian untuk satu keluarganya.

Beliau pada masa kecilnya juga pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali. Karena penggusuran tersebut beliau harus berpindah-pindah tempat untuk tinggal dan juga beliau pernah numpang menginap di rumah seorang teman daerah Gondang.

Dengan kesulitan itulah beliau membantu ayahnya dari semasa kecilnya untuk meringankan beban. Jokowi harus bekerja sejak kecil dengan berdagang keliling, menjadi ojek payung, dan juga kuli panggul untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masa kecil Jokowi memang berbeda dari teman-temannya. Akan tetapi beliau tetap bertekad untuk membantu keluarganya.

Pada saat memasuki sekolah dasar, beliau bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso. Untuk sampai ke sekolah beliau harus berjalan kaki di saat teman sebayanya menaiki sepeda. Senyum nya tidak luntur meskipun Veliau hanya bisa menikmati bermain di dekat rumahnya tanpa ada kemewahan sedikitpun.

Saat umurnya menginjak dua belas tahun, Beliau bekerja sebagai penggergaji. Jokowi mewarisi keahlian ayahnya sebagai tukang kayu dan belajar gergaji dari ayahnya. Setelah lulus dari SD, Beliau melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01 Surakarta dan di SMA Negeri 06 Surakarta.

Jokowi dikenal memiliki kemampuan akademis yang mumpuni. Nilainya juga bagus sehingga Beliau bisa diterima di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Beliau tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Selama menempuh pendidikannya, Beliau belajar struktur kayu, pemanfaatan kayu serta teknologinya. Bahkan, Beliau mendapatkan gelarnya pada tahun 1985 dengan membuat judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian akhir di Kodya Surakarta“.

Bapak Jokowi mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan Ibu Iriana yang saat itu adalah teman dari adiknya. Jokowi dan Iriana menikah di Surakarta pada tanggal 24 Desember 1986. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki tiga orang anak. Anak pertama bernama Gibran Rakabuming, anak kedua bernama Kahiyang Ayu dan anak ketiga bernama Kaesang Pangarep.

Anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka merupakan seorang pengusaha yang membuka bisnis katering yang diberi nama Chilli Pari, dan Ia juga merupakan politisi yang menjabat sebagai Walikota Surakarta. Gibran sudah menikah dengan Selvi Ananda pada tahun 2015. Gibran dan Selvi memiliki dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Kedua cucu Jokowi tersebut kerap mendapatkan perhatian publik karena tingkah gemasnya, dan yang paling sering menemani Jokowi adalah Jan Ethes.

Setelah lulus beliau pernah bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Beliau mendapatkan posisi di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.Namun, Beliau merasa tidak betah dan memilih untuk pulang menyusul istrinya yang saat itu sedang hamil tujuh bulan.

Setelah pulang, Jokowi memulai bisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, yaitu Miyono. Pada tahun 1988 beliau membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang merupakan nama dari anaknya. Usaha yang dirintis oleh beliau sempat mengalami naik dan turun, sampai akhirnya beliau juga pernah merasakan ditipu. Beliau bangkrut akan tetapi tidak menyerah pada keadaan begitu saja. Beliau tetap usaha dan bekerja keras untuk bangkit.

Pada tahun 1990 beliau bangkit dengan modal yang diperoleh dari meminjam sebesar Rp. 30 juta. Dari usaha tersebut beliau bertemu Micl Romaknan yang memberi panggilan kepadanya yang populer sampai saat ini, yaitu ‘Jokowi’. Beliau juga mendapatkan banyak kepercayaan karena kejujurannya serta kerja kerasnya sehingga dapat kesempatan untuk berkeliling di negara-negara Eropa. Di negara Eropa, Beliau mendapatkan inspirasi untuk diterapkan di daerah di Solo.

Selain itu dari inilah Jokowi juga terinspirasi untuk terjun ke dunia politik. Beliau menginginkan menjadi pemimpin yang manusiawi serta mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.

Pada tahun 2005 terjadi pemilihan kepala daerah di kota Solo, Jokowi maju sebagai calon wali kota Surakarta. Beliau diusung oleh Partai Demokrasi Perjuangan atau PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Tak disangka kemenangan berpihak pada Jokowi dengan persentase suara sebanyak 36,62%. Setelah kemenangannya, Beliau membangun Kota Solo yang sebelumnya mengalami penataan yang buruk serta menghadapi berbagai penolakan masyarakat. Di tangan Jokowi inilah Kota Solo mengalami perubahan serta menjadi tempat kajian-kajian di Universitas dalam ataupun Universitas luar negeri.

Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya pula, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan atau jalan juga diresmikan, serta prestasi kota Solo yang sering menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Jokowi juga dikenal dalam merelokasi pedagang kaki lima. Atas kesuksesan inilah dalam memimpin, pada pemilihan kepala daerah berikutnya Jokowi terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta kedua kalinya dengan persentase suara lebih dari 90%.

Pada Tahun 2012, beliau dicalonkan oleh PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menggandeng Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Hasil dari pemilihan gubernur tersebut Jokowi terpilih sebagai gubernur dan semenjak itulah popularitasnya naik dan Jokowi menjadi lebih terkenal. Jokowi terkenal sebagai pemimpin yang baik dan juga memiliki pendekatan yang membumi dan pragmatis. Program-program nya banyak, dan program Jokowi yang terkenal salah satunya seperti ‘blusukan‘ yaitu salah satu sistem untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Biografi Jokowi – Ir. H. Joko Widodo atau dikenal dengan bapak Jokowi menjabat sebagai presiden Negara Indonesia ke-7 setelah bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan bapak SBY. Presiden yang menjabat dua kali ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta lho. Lalu bagaimana kehidupan bapak Jokowi pada masa kecilnya hingga bisa menjabat presiden saat ini? Berikut biografi serta jabatan-jabatan yang pernah diemban oleh bapak Jokowi.

Joko Widodo atau dikenal dengan nama Jokowi merupakan presiden negara Indonesia. Beliau adalah anak sulung dari empat bersaudara, beliau lahir dari pasangan Widjiatno Noto Mihardjo dan Sujiatmi pada tanggal 21 Juni 1961. Ayahnya berasal dari Karanganyar yang berprofesi sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Bapak Jokowi sekeluarga memeluk agama Islam. Sejak kecil beliau diajarkan sholat serta mengaji bersama dengan teman-temannya. Kehidupan pada masa kecilnya jauh dari kata berkecukupan, beliau mengalami kesulitan dalam membayar sekolah, dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jokowi pernah merasakan pahitnya hidup, bahkan untuk makan sehari-hari beliau harus membagi satu buah telur menjadi empat bagian untuk satu keluarganya.

Beliau pada masa kecilnya juga pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali. Karena penggusuran tersebut beliau harus berpindah-pindah tempat untuk tinggal dan juga beliau pernah numpang menginap di rumah seorang teman daerah Gondang.

Dengan kesulitan itulah beliau membantu ayahnya dari semasa kecilnya untuk meringankan beban. Jokowi harus bekerja sejak kecil dengan berdagang keliling, menjadi ojek payung, dan juga kuli panggul untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masa kecil Jokowi memang berbeda dari teman-temannya. Akan tetapi beliau tetap bertekad untuk membantu keluarganya.

Pada saat memasuki sekolah dasar, beliau bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso. Untuk sampai ke sekolah beliau harus berjalan kaki di saat teman sebayanya menaiki sepeda. Senyum nya tidak luntur meskipun Veliau hanya bisa menikmati bermain di dekat rumahnya tanpa ada kemewahan sedikitpun.

Saat umurnya menginjak dua belas tahun, Beliau bekerja sebagai penggergaji. Jokowi mewarisi keahlian ayahnya sebagai tukang kayu dan belajar gergaji dari ayahnya. Setelah lulus dari SD, Beliau melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01 Surakarta dan di SMA Negeri 06 Surakarta.

Jokowi dikenal memiliki kemampuan akademis yang mumpuni. Nilainya juga bagus sehingga Beliau bisa diterima di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Beliau tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Selama menempuh pendidikannya, Beliau belajar struktur kayu, pemanfaatan kayu serta teknologinya. Bahkan, Beliau mendapatkan gelarnya pada tahun 1985 dengan membuat judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian akhir di Kodya Surakarta“.

Bapak Jokowi mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan Ibu Iriana yang saat itu adalah teman dari adiknya. Jokowi dan Iriana menikah di Surakarta pada tanggal 24 Desember 1986. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki tiga orang anak. Anak pertama bernama Gibran Rakabuming, anak kedua bernama Kahiyang Ayu dan anak ketiga bernama Kaesang Pangarep.

Anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka merupakan seorang pengusaha yang membuka bisnis katering yang diberi nama Chilli Pari, dan Ia juga merupakan politisi yang menjabat sebagai Walikota Surakarta. Gibran sudah menikah dengan Selvi Ananda pada tahun 2015. Gibran dan Selvi memiliki dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Kedua cucu Jokowi tersebut kerap mendapatkan perhatian publik karena tingkah gemasnya, dan yang paling sering menemani Jokowi adalah Jan Ethes.

Setelah lulus beliau pernah bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Beliau mendapatkan posisi di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.Namun, Beliau merasa tidak betah dan memilih untuk pulang menyusul istrinya yang saat itu sedang hamil tujuh bulan.

Setelah pulang, Jokowi memulai bisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, yaitu Miyono. Pada tahun 1988 beliau membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang merupakan nama dari anaknya. Usaha yang dirintis oleh beliau sempat mengalami naik dan turun, sampai akhirnya beliau juga pernah merasakan ditipu. Beliau bangkrut akan tetapi tidak menyerah pada keadaan begitu saja. Beliau tetap usaha dan bekerja keras untuk bangkit.

Pada tahun 1990 beliau bangkit dengan modal yang diperoleh dari meminjam sebesar Rp. 30 juta. Dari usaha tersebut beliau bertemu Micl Romaknan yang memberi panggilan kepadanya yang populer sampai saat ini, yaitu ‘Jokowi’. Beliau juga mendapatkan banyak kepercayaan karena kejujurannya serta kerja kerasnya sehingga dapat kesempatan untuk berkeliling di negara-negara Eropa. Di negara Eropa, Beliau mendapatkan inspirasi untuk diterapkan di daerah di Solo.

Selain itu dari inilah Jokowi juga terinspirasi untuk terjun ke dunia politik. Beliau menginginkan menjadi pemimpin yang manusiawi serta mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.

Pada tahun 2005 terjadi pemilihan kepala daerah di kota Solo, Jokowi maju sebagai calon wali kota Surakarta. Beliau diusung oleh Partai Demokrasi Perjuangan atau PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Tak disangka kemenangan berpihak pada Jokowi dengan persentase suara sebanyak 36,62%. Setelah kemenangannya, Beliau membangun Kota Solo yang sebelumnya mengalami penataan yang buruk serta menghadapi berbagai penolakan masyarakat. Di tangan Jokowi inilah Kota Solo mengalami perubahan serta menjadi tempat kajian-kajian di Universitas dalam ataupun Universitas luar negeri.

Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya pula, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan atau jalan juga diresmikan, serta prestasi kota Solo yang sering menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Jokowi juga dikenal dalam merelokasi pedagang kaki lima. Atas kesuksesan inilah dalam memimpin, pada pemilihan kepala daerah berikutnya Jokowi terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta kedua kalinya dengan persentase suara lebih dari 90%.

Pada Tahun 2012, beliau dicalonkan oleh PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menggandeng Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Hasil dari pemilihan gubernur tersebut Jokowi terpilih sebagai gubernur dan semenjak itulah popularitasnya naik dan Jokowi menjadi lebih terkenal. Jokowi terkenal sebagai pemimpin yang baik dan juga memiliki pendekatan yang membumi dan pragmatis. Program-program nya banyak, dan program Jokowi yang terkenal salah satunya seperti ‘blusukan‘ yaitu salah satu sistem untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.

Masa Kepresidenan Jokowi

Berkat program-program seperti itulah beliau merajai survei-survei calon presiden dan menjadikannya sebagai salah satu kandidat calon presiden. Meskipun berita Jokowi akan maju pada pemilihan presiden masih simpang siur, pada akhirnya Jokowi resmi maju sebagai bakal calon presiden Republik Indonesia tahun 2014. Jokowi mengumumkan pada tanggal 19 Mei 2014 bahwa Jusuf Kalla akan mendampinginya sebagai bakal calon wakil presiden Indonesia.

Setelah hasil perhitungan cepat pemilihan umum presiden dari berbagai lembaga survei, Jokowi dinyatakan mendapatkan kursi kemenangan pada tanggal 9 Juli. Komisi Pemilihan Umum atau KPU menyatakan bahwa Jokowi menang dengan 53,15% suara atau 70.996.859 pemilih. Beliau resmi mulai menjabat sebagai presiden negara Indonesia ke-7 sejak pada tanggal 20 Oktober 2014.

Resmi menjadi presiden, Beliau memulai kepemimpinannya dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS). Hal ini dilakukan oleh partai oposisi sebagai langkah untuk meredam sementara kenaikan harga BBM yang melonjak.

Pada program inilah Jokowi banyak mendapatkan kritikan karena meluncurkan program yang tidak memiliki payung hukum serta melanggar tata tertib anggaran. Isu tersebut dibantah oleh wakilnya, Jusuf Kalla berpendapat bahwa program kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program yang sudah ada, sehingga jelas anggaran juga mengikuti program tersebut.

Pada tanggal 8 November beliau mengikuti beberapa konferensi tingkat tinggi seperti APEC, Asean Summit, dan G20. Dari APEC beliau berhasil membawa komitmen investasi senilai Rp. 300 Triliun. Setelah pulang dari luar negeri beliau menunjuk Faisal Basri sebagai ketua Tim Pemberantasan Mafia Migas. Beliau juga melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta dan juga sebagai kenaikan BBM dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 8.500. Tentunya Kebijakan ini diikuti demonstrasi dari berbagai daerah di Indonesia. Dari kenaikan tersebut beliau menginginkan dana subsidi itu sebagai pembangunan infrastruktur dan kesehatan di Indonesia.

Pada bidang kelautan, Jokowi menginstruksikan perlakuan keras pada pencuri ikan ilegal. Pada bidang pertanian Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi dari petani. Jokowi juga mendorong terjadinya reformasi agraria agar mendapatkan sertifikat tanah dengan mudah sehingga petani dapat menggarap lahan pertanian dengan status legal. Jokowi juga mendorong hak penguasa adat dan pengelolaan hutan guna kepentingan rakyat Indonesia.

Pada tanggal 22 April 2015 Jokowi mendapatkan pujian saat menyampaikan pidato di hadapan peserta peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika. Jokowi menyampaikan perlunya reformasi PBB dan badan internasional lainnya. Pada bidang infrastruktur banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia, seperti Jalan Tol Trans-Sumatera yang menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera sepanjang 2.818 km, Tol Solo-Kertosono dengan panjang 177 km, Pelabuhan Makassar, resmikan operasional terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari Greater Surabaya Metropolitan Port dan masih banyak lagi.

Selain itu tercatat juga sudah terjadi swasembada beras, jagung, bawang merah dan cabai dengan membandingkan angka produksi yang lebih besar dari kebutuhan. Tetapi masih ditandai dengan beberapa kali impor dengan alasan memenuhi cadangan dan kepentingan kebutuhan beras dan jagung yang tidak dapat disediakan oleh petani. Pembukaan forum kerjasama ekonomi negara Asia Pasifik (APEC) di Da Nang, Vietnam, Donald Trump khusus memuji negara Indonesia sebagai contoh negara yang berhasil mengangkat diri dari keterpurukan melalui institusi domestik dan demokratis.

Meskipun Jokowi sering mendapatkan kritikan tajam, fitnah hingga penolakan dan sebagainya. Tetapi saat masa jabatannya selesai, Jokowi kembali maju di pemilihan presiden. Pada masa kedua tahun 2019 Jokowi menggandeng Ma’ruf Amin sebagai wakilnya. Keduanya sah menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia tahun 2019 sampai 2024 dengan persentase perolehan suara sebanyak 55,50%. Pelantikan kedua Jokowi sebagai presiden ke-7 Indonesia digelar di Gedung DPR/MPR, Jakarta.

Pada masa jabatannya kedua ini, Jokowi akan meningkatkan pembangunan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia agar bisa bersaing dengan negara-negara lainnya. Berikut program-program yang difokuskan Jokowi lima tahun kedepan pada masa pemerintahannya yang kedua, sebagai berikut:

1. Mempercepat serta melanjutkan infrastruktur sebelumnya

Jokowi membangun infrastruktur dengan kawasan, industri kecil, kawasan ekonomi, khusus, pariwisata, persawahan, perkebunan dan perikanan. Dengan inilah berharap akan memajukan serta menghubungkan kawasan industri, memperkenalkan serta mempermudah akses kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, serta meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat.

2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)

Jokowi ingin membangun SDM yang pekerja keras, dinamis, memiliki keterampilan, mengetahui ilmu pengetahuan dan juga teknologi agar mengundang kerjasama-kerjasama. Dengan program ini Jokowi akan menjamin kesehatan ibu hamil, dan juga anak usia sekolah. Selain itu Jokowi juga meningkatkan kualitas pendidikan dan manajemen talenta untuk meningkatkan kualitas tiap manusia.

3. Mengundang investasi yang luas

Suatu negara akan maju salah satunya apabila memiliki banyak investasi dari berbagai negara. Dalam mengundang investasi ini perlu adanya daya tarik dari negara. Negara juga memiliki hambatan-hambatan dalam jalannya investasi, maka negara akan memangkas atau mengurangi hambatan-hambatan dari investasi.

4. Reformasi birokrasi

Kecepatan dalam melayani serta memberi izin. Menghapus pola pikir linier, monoton dan terjebak di zona nyaman. Adaptif produktif, inovatif dan kompetitif. Investasi dalam menciptakan lapangan kerja harus diprioritaskan. Kepala negara berpandangan terkait penyederhanaan demokrasi bahwa eselonisasi harus sederhana dan diganti dengan jabatan fungsional yang juga menghargai keahlian dan kompetensi.

5. APBN yang fokus serta tepat sasaran

APBN dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Jika Grameds ingin mengetahui bagaimana kepemimpinan dari Jokowi dan ingin meniru kepemimpinannya yang sukses, sebaiknya Grameds membaca buku dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami berusaha memberikan yang terbaik!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Biografi Jokowi – Ir. H. Joko Widodo atau dikenal dengan bapak Jokowi menjabat sebagai presiden Negara Indonesia ke-7 setelah bapak Susilo Bambang Yudhoyono atau dikenal dengan bapak SBY. Presiden yang menjabat dua kali ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Walikota Surakarta dan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta lho. Lalu bagaimana kehidupan bapak Jokowi pada masa kecilnya hingga bisa menjabat presiden saat ini? Berikut biografi serta jabatan-jabatan yang pernah diemban oleh bapak Jokowi.

Joko Widodo atau dikenal dengan nama Jokowi merupakan presiden negara Indonesia. Beliau adalah anak sulung dari empat bersaudara, beliau lahir dari pasangan Widjiatno Noto Mihardjo dan Sujiatmi pada tanggal 21 Juni 1961. Ayahnya berasal dari Karanganyar yang berprofesi sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar. Beliau terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.

Bapak Jokowi sekeluarga memeluk agama Islam. Sejak kecil beliau diajarkan sholat serta mengaji bersama dengan teman-temannya. Kehidupan pada masa kecilnya jauh dari kata berkecukupan, beliau mengalami kesulitan dalam membayar sekolah, dan juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jokowi pernah merasakan pahitnya hidup, bahkan untuk makan sehari-hari beliau harus membagi satu buah telur menjadi empat bagian untuk satu keluarganya.

Beliau pada masa kecilnya juga pernah mengalami penggusuran sebanyak tiga kali. Karena penggusuran tersebut beliau harus berpindah-pindah tempat untuk tinggal dan juga beliau pernah numpang menginap di rumah seorang teman daerah Gondang.

Dengan kesulitan itulah beliau membantu ayahnya dari semasa kecilnya untuk meringankan beban. Jokowi harus bekerja sejak kecil dengan berdagang keliling, menjadi ojek payung, dan juga kuli panggul untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Masa kecil Jokowi memang berbeda dari teman-temannya. Akan tetapi beliau tetap bertekad untuk membantu keluarganya.

Pada saat memasuki sekolah dasar, beliau bersekolah di SD Negeri 112 Tirtoyoso. Untuk sampai ke sekolah beliau harus berjalan kaki di saat teman sebayanya menaiki sepeda. Senyum nya tidak luntur meskipun Veliau hanya bisa menikmati bermain di dekat rumahnya tanpa ada kemewahan sedikitpun.

Saat umurnya menginjak dua belas tahun, Beliau bekerja sebagai penggergaji. Jokowi mewarisi keahlian ayahnya sebagai tukang kayu dan belajar gergaji dari ayahnya. Setelah lulus dari SD, Beliau melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 01 Surakarta dan di SMA Negeri 06 Surakarta.

Jokowi dikenal memiliki kemampuan akademis yang mumpuni. Nilainya juga bagus sehingga Beliau bisa diterima di jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada. Beliau tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan ini. Selama menempuh pendidikannya, Beliau belajar struktur kayu, pemanfaatan kayu serta teknologinya. Bahkan, Beliau mendapatkan gelarnya pada tahun 1985 dengan membuat judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian akhir di Kodya Surakarta“.

Bapak Jokowi mengakhiri masa lajangnya dengan menikah dengan Ibu Iriana yang saat itu adalah teman dari adiknya. Jokowi dan Iriana menikah di Surakarta pada tanggal 24 Desember 1986. Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki tiga orang anak. Anak pertama bernama Gibran Rakabuming, anak kedua bernama Kahiyang Ayu dan anak ketiga bernama Kaesang Pangarep.

Anak pertamanya Gibran Rakabuming Raka merupakan seorang pengusaha yang membuka bisnis katering yang diberi nama Chilli Pari, dan Ia juga merupakan politisi yang menjabat sebagai Walikota Surakarta. Gibran sudah menikah dengan Selvi Ananda pada tahun 2015. Gibran dan Selvi memiliki dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah. Kedua cucu Jokowi tersebut kerap mendapatkan perhatian publik karena tingkah gemasnya, dan yang paling sering menemani Jokowi adalah Jan Ethes.

Setelah lulus beliau pernah bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh. Beliau mendapatkan posisi di area Hutan Pinus Merkusi di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.Namun, Beliau merasa tidak betah dan memilih untuk pulang menyusul istrinya yang saat itu sedang hamil tujuh bulan.

Setelah pulang, Jokowi memulai bisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik pamannya, yaitu Miyono. Pada tahun 1988 beliau membuka usahanya sendiri dengan nama CV Rakabu, yang merupakan nama dari anaknya. Usaha yang dirintis oleh beliau sempat mengalami naik dan turun, sampai akhirnya beliau juga pernah merasakan ditipu. Beliau bangkrut akan tetapi tidak menyerah pada keadaan begitu saja. Beliau tetap usaha dan bekerja keras untuk bangkit.

Pada tahun 1990 beliau bangkit dengan modal yang diperoleh dari meminjam sebesar Rp. 30 juta. Dari usaha tersebut beliau bertemu Micl Romaknan yang memberi panggilan kepadanya yang populer sampai saat ini, yaitu ‘Jokowi’. Beliau juga mendapatkan banyak kepercayaan karena kejujurannya serta kerja kerasnya sehingga dapat kesempatan untuk berkeliling di negara-negara Eropa. Di negara Eropa, Beliau mendapatkan inspirasi untuk diterapkan di daerah di Solo.

Selain itu dari inilah Jokowi juga terinspirasi untuk terjun ke dunia politik. Beliau menginginkan menjadi pemimpin yang manusiawi serta mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.

Pada tahun 2005 terjadi pemilihan kepala daerah di kota Solo, Jokowi maju sebagai calon wali kota Surakarta. Beliau diusung oleh Partai Demokrasi Perjuangan atau PDIP dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Tak disangka kemenangan berpihak pada Jokowi dengan persentase suara sebanyak 36,62%. Setelah kemenangannya, Beliau membangun Kota Solo yang sebelumnya mengalami penataan yang buruk serta menghadapi berbagai penolakan masyarakat. Di tangan Jokowi inilah Kota Solo mengalami perubahan serta menjadi tempat kajian-kajian di Universitas dalam ataupun Universitas luar negeri.

Tidak hanya itu, di bawah kepemimpinannya pula, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan atau jalan juga diresmikan, serta prestasi kota Solo yang sering menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Jokowi juga dikenal dalam merelokasi pedagang kaki lima. Atas kesuksesan inilah dalam memimpin, pada pemilihan kepala daerah berikutnya Jokowi terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta kedua kalinya dengan persentase suara lebih dari 90%.

Pada Tahun 2012, beliau dicalonkan oleh PDIP sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Jokowi menggandeng Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakilnya. Hasil dari pemilihan gubernur tersebut Jokowi terpilih sebagai gubernur dan semenjak itulah popularitasnya naik dan Jokowi menjadi lebih terkenal. Jokowi terkenal sebagai pemimpin yang baik dan juga memiliki pendekatan yang membumi dan pragmatis. Program-program nya banyak, dan program Jokowi yang terkenal salah satunya seperti ‘blusukan‘ yaitu salah satu sistem untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.